3/27/2010 / Labels: PENEMUAN BARU
Mobil Amphibi yang Trendi
Kendaraan amphibi mungkin bukan hal aneh lagi, tapi untuk kendaraan yang satu ini sangat berbeda dengan kendaraan-kendaraan amphibi yang pernah dibuat sebelumnya, karena kendaraan berjenis mobil ini didesign dengan memperhatikan aspek fungsi dan stylenya juga....
/ Labels: ASAL-USUL.
Kisah Penemu Catur
Konon, katanya catur itu berasal dari India. Penemunya seorang ahli matematika. Sejak ditemukan, catur langsung begitu populer dan sangat disukai, sehingga raja yang sedang berkuasa di India memanggil penemunya. Menyuruh si ahli matematika ini meminta apa saja sebagai hadiah.
Setelah berpikir sesaat, si penemu berkata, "Paduka, dalam papan catur ada 64 petak, saya meminta diberi butir-butir beras* sesuai dengan jumlah petak yang ada ini. Petak pertama diisi dengan 2 butir beras, petak kedua diisi 2 kalinya petak pertama, yaitu 4 butir beras. Petak ketiga diisi dengan 2 kalinya petak kedua, yaitu 8 butir beras. Petak keempat diisi dengan 2 kalinya petak ketiga, yaitu 16 butir beras. Begitu seterusnya sampai petak ke-64 yang disi 2 kalinya petak ke-63 terisi penuh.
" Sang Raja tersinggung dan marah karena merasa terhina. Masa seseorang meminta hadiah berupa butir beras.
Tetapi sang penemu berkata, "Raja lakukanlah itu, saya mempertaruhkan leher saya untuk itu."
Raja setuju, taruhannya adalah leher si penemu.
Lalu sang raja menyuruh kepala lumbung istana memenuhi permintaan ini. Papan catur dibawa ke dalam lumbung. Sang kepala lumbung meletakkan dua butir beras di petak pertama, empat butir di petak kedua, delapan butir di petak ketiga, begitu seterusnya. Baru sampai di petak ketujuh tumpukan beras mulai berantakan. Bahkan butir-butir beras sudah tidak bisa dimuat ke petak ke delapan, karena ada 256 butir yang harus dimasukkan.
Kepala lumbung menemui si penemu yang masih duduk di hadapan raja, mengatakan kalau ia mulai tidak bisa mengisi butir-butir beras di petak kesembilan.
Sang penemu berkata, "Kalau begitu, sekarang beras-berasnya dimasukkan ke dalam karung saja."
Kepala lumbung kembali ke lumbung istana. Butir-butir beras untuk petak ke-9 yang isinya 512 butir beras dimasukkan ke dalam karung. Begitu juga beras untuk petak ke-10 yang berisi 1024 butir. Sekarang ia sudah mulai mengalami kesulitan menghitung sehingga meminta bantuan anak buahnya.
Sampai petak ke-16 mereka harus bekerja setengah mati, petak ini harus diisi dengan 65536 butir beras yang langsung dimasukkan ke dalam karung. Setelah beberapa hari bekerja, entah sampai kotak yang keberapa -- yang pasti belum sampai petak terakhir -- lumbung istana sudah hampir habis.
Para petugas lumbung sangat bingung, mereka akhirnya melapor ke raja kalau tugas in sangat berat dan tidak masuk akal. Mereka tidak mampu lagi menghitung butir-butir beras untuk petak yang kesekian.
Lalu raja ingat sang penemu telah mempertaruhkan kepalanya. Jadi ia dipanggil kembali untuk dipenggal kepalanya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa karena telah berkata akan mempertaruhkan kepalanya.
Ini hanyalah sebuah cerita yang kutambah disana-sini. Kita lihat saja sekarang secara matematika bagian cerita ini.
Kalau memakai kalkulator, dengan cepat kita akan mendapatkan berapa butir beras yang dibutuhkan untuk mengisi petak ke 64, yaitu 18.446.744.073.709.551.616 butir. Angka yang aku tidak tahu cara menyebutkannya.
Mari kita berandai-andai, jika kepala lumbung mengerahkan 50 orang pekerja untuk membantunya, dan mereka membutuhkan waktu satu detik untuk menghitung 50 butir beras - maka untuk menghitung beras di petak ke-64 mereka membutuhkan 18.446.744.073.709.551.616 / 50, yaitu 368.934.881.474.191.032 detik atau 4.270.079.646.692 hari. Jika kita menjadikan angka ini ke dalam tahun, tinggal membaginya dengan 365 sehingga menjadi 11.698.848.347 tahun.
Jadi, masih berandai-andai, mereka membutuhkan waktu 11.698.848.347 tahun untuk menyelesaikan pekerjaan ini, dengan 24 jam kerja, tanpa makan, tanpa minum, tanpa tidur.
Raja telah meremehkan seorang ahli matematika. Tetapi raja tetaplah raja. Ahli matematika tetap kehilangan kepalanya, dan ini hanyalah sebuah cerita.
Setelah berpikir sesaat, si penemu berkata, "Paduka, dalam papan catur ada 64 petak, saya meminta diberi butir-butir beras* sesuai dengan jumlah petak yang ada ini. Petak pertama diisi dengan 2 butir beras, petak kedua diisi 2 kalinya petak pertama, yaitu 4 butir beras. Petak ketiga diisi dengan 2 kalinya petak kedua, yaitu 8 butir beras. Petak keempat diisi dengan 2 kalinya petak ketiga, yaitu 16 butir beras. Begitu seterusnya sampai petak ke-64 yang disi 2 kalinya petak ke-63 terisi penuh.
" Sang Raja tersinggung dan marah karena merasa terhina. Masa seseorang meminta hadiah berupa butir beras.
Tetapi sang penemu berkata, "Raja lakukanlah itu, saya mempertaruhkan leher saya untuk itu."
Raja setuju, taruhannya adalah leher si penemu.
Lalu sang raja menyuruh kepala lumbung istana memenuhi permintaan ini. Papan catur dibawa ke dalam lumbung. Sang kepala lumbung meletakkan dua butir beras di petak pertama, empat butir di petak kedua, delapan butir di petak ketiga, begitu seterusnya. Baru sampai di petak ketujuh tumpukan beras mulai berantakan. Bahkan butir-butir beras sudah tidak bisa dimuat ke petak ke delapan, karena ada 256 butir yang harus dimasukkan.
Kepala lumbung menemui si penemu yang masih duduk di hadapan raja, mengatakan kalau ia mulai tidak bisa mengisi butir-butir beras di petak kesembilan.
Sang penemu berkata, "Kalau begitu, sekarang beras-berasnya dimasukkan ke dalam karung saja."
Kepala lumbung kembali ke lumbung istana. Butir-butir beras untuk petak ke-9 yang isinya 512 butir beras dimasukkan ke dalam karung. Begitu juga beras untuk petak ke-10 yang berisi 1024 butir. Sekarang ia sudah mulai mengalami kesulitan menghitung sehingga meminta bantuan anak buahnya.
Sampai petak ke-16 mereka harus bekerja setengah mati, petak ini harus diisi dengan 65536 butir beras yang langsung dimasukkan ke dalam karung. Setelah beberapa hari bekerja, entah sampai kotak yang keberapa -- yang pasti belum sampai petak terakhir -- lumbung istana sudah hampir habis.
Para petugas lumbung sangat bingung, mereka akhirnya melapor ke raja kalau tugas in sangat berat dan tidak masuk akal. Mereka tidak mampu lagi menghitung butir-butir beras untuk petak yang kesekian.
Lalu raja ingat sang penemu telah mempertaruhkan kepalanya. Jadi ia dipanggil kembali untuk dipenggal kepalanya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa karena telah berkata akan mempertaruhkan kepalanya.
Ini hanyalah sebuah cerita yang kutambah disana-sini. Kita lihat saja sekarang secara matematika bagian cerita ini.
Kalau memakai kalkulator, dengan cepat kita akan mendapatkan berapa butir beras yang dibutuhkan untuk mengisi petak ke 64, yaitu 18.446.744.073.709.551.616 butir. Angka yang aku tidak tahu cara menyebutkannya.
Mari kita berandai-andai, jika kepala lumbung mengerahkan 50 orang pekerja untuk membantunya, dan mereka membutuhkan waktu satu detik untuk menghitung 50 butir beras - maka untuk menghitung beras di petak ke-64 mereka membutuhkan 18.446.744.073.709.551.616 / 50, yaitu 368.934.881.474.191.032 detik atau 4.270.079.646.692 hari. Jika kita menjadikan angka ini ke dalam tahun, tinggal membaginya dengan 365 sehingga menjadi 11.698.848.347 tahun.
Jadi, masih berandai-andai, mereka membutuhkan waktu 11.698.848.347 tahun untuk menyelesaikan pekerjaan ini, dengan 24 jam kerja, tanpa makan, tanpa minum, tanpa tidur.
Raja telah meremehkan seorang ahli matematika. Tetapi raja tetaplah raja. Ahli matematika tetap kehilangan kepalanya, dan ini hanyalah sebuah cerita.
3/24/2010 / Labels: PENEMU POPULER, R
Roger Bacon (1214-1294) - Penemu Kaca Pembesar
Kaca pembesar ditemukan pertama kali oleh Roger Bacon, ia dikenal juga sebagai Doktor Mirabilis (Latin: "guru yang mengagumkan"), Dia adalah seorang filsuf Inggris dan biarawan Fransiskan yang meletakkan penekanan pada empirisisme. Dia kadang-kadang dinobatkan sebagai salah satu penganjur metode ilmiah modern di Eropa, yang diilhami oleh karya-karya Plato dan Aristoteles melalui ilmuwan Islam pendahulu dan sarjana Yahudi : Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dan Maimonides.
Roger Bacon lahir di Ilchester di Somerset, sekitar 1213 atau 1214di frateran Ilchester. Satu-satu sumber yang menyatakan tentang kelahirannya adalah pernyataan dalam OpusTertium, ditulis pada 1267, bahwa " empat puluh tahun telah berlalu sejak aku pertama kali belajar alfabet". Kelahiran 1214 dianggap tidak harfiah, dan mungkin berarti 40 tahun telah berlalu sejak Ia lulus di Oxford pada usia 13 tahun.
Bacon belajar dan kemudian menjadi master di Oxford, berceramah tentang Aristoteles, meskipun tidak ada bukti bahwa dia pernah dianugerahi gelar doktor. judul Doktor Mirabilis adalah adalah gelar figuratif. Kira-kira antara 1237 dan 1245, Ia mulai kuliah di Universitas Paris, kemudian memusatkan kehidupan intelektualnya di Eropa. Keberadaannya antara 1247 dan 1256 tidak dapat dipastikan, tapi sekitar 1256 Ia Friar dalam Ordo Fransiskan. Sebagai seorang Friar Fransiskan, ia tidak lagi memegang pos pengajaran, dan setelah kegiatannya 1260 lebih lanjut dibatasi oleh Undang-undang yang melarang seorang biarawan Fransiskan menerbitkan buku-buku dan famplet tanpa persetujuan khusus.
Sepanjang hidupnya bacon banyak mengahsilkan penemuan-penemuan, diantaranya optik,alkimia, dan pembuatan mesiu,posisi dan ukuran benda-benda angkasa, dan kemudian mengantisipasi penemuan-penemuan mikroskop, teleskop,kaca mata, pesawat terbang, hidrolika, kapal uap. Bacon mempelajari astrologi dan percaya bahwa benda-benda langit memiliki pengaruh terhadap nasib dan pikiran manusia.
Roger Bacon, , meninggal pada sekitar tahun 1294.Banyak sekali penulis mengabadikan kisah Bacon ini dalam berbagai buku dan yang paling sukses secara komersial adalah buku The Black Rose karangan Thomas Costain,dimana pada buku itu Roger Bacon muncul sebagai Ilmuwan pertama dalam buku tersebut.
/ Labels: PENEMUAN BARU
Penemuan Baru : Rubik 360
Pembuat rubik yang telah membuat pusing jutaan orang sejak tahun 80an dengan rubik kubus, berharap bisa melakukannya lagi dengan puzzle terbarunya.
Rubik 360 akan dirilis minggu depan dan Erno Rubik, professor Hungaria berumur 64 tahun yang membuat yang asli, memperkirakan rubik baru ini akan memeras otak kita.
Pemain harus membuat bola-bola berwarna dari bulatan dalam ke dalam slot bulatan luar dengan mengocoknya melalui bulatan tengah hanya dengan dua lubang.
Para pemilik toko mainan memperkirakan akan menjual ribuan Rubik 360 di dua hari pertama setelah tanggal rilisnya pada 15 Juli.
Pertanyaannya adalah apakah Rubik 360 akan seperti Rubik kubus yang bisa tahan meski dilempar ke tembok saat pemainnya frustasi.
"Saya merasa Rubik 360 adalah salah satu puzzle paling inovatif dan menantang yang telah kami buat sejak yang kubus (mengambil elemen dari desain aslinya), menantang pemain untuk menggunakan kemampuan, ketangkasan dan logika," kata Prof Rubik.
"Tapi rubik ini lebih menantang secara gerakan, lebih membutuhkan tenaga karena gravitasi berpengaruh. Kami semua berharap banyak untuk ini."
Rubik 360 akan dirilis minggu depan dan Erno Rubik, professor Hungaria berumur 64 tahun yang membuat yang asli, memperkirakan rubik baru ini akan memeras otak kita.
Pemain harus membuat bola-bola berwarna dari bulatan dalam ke dalam slot bulatan luar dengan mengocoknya melalui bulatan tengah hanya dengan dua lubang.
Para pemilik toko mainan memperkirakan akan menjual ribuan Rubik 360 di dua hari pertama setelah tanggal rilisnya pada 15 Juli.
Pertanyaannya adalah apakah Rubik 360 akan seperti Rubik kubus yang bisa tahan meski dilempar ke tembok saat pemainnya frustasi.
"Saya merasa Rubik 360 adalah salah satu puzzle paling inovatif dan menantang yang telah kami buat sejak yang kubus (mengambil elemen dari desain aslinya), menantang pemain untuk menggunakan kemampuan, ketangkasan dan logika," kata Prof Rubik.
"Tapi rubik ini lebih menantang secara gerakan, lebih membutuhkan tenaga karena gravitasi berpengaruh. Kami semua berharap banyak untuk ini."
/ Labels: PENEMUAN LUCU
10 Penemuan Orang Jepang yang Tak Berguna
Siapa bilang jepang selalu menemukan barang-barang yang berguna, yang memiliki teknologi canggih dan memiliki nilai guna yang tinggi. Jepang juga kadang-kadang menemukan sesuatu yang boleh dibilang konyol, atau mungkin malah jadi ribet dan aneh.
Dulu beberapa penemuan ini sempat muncul, dan dianggap sebagai penemuan jepang yang sia-sia/percuma (useless japanese invention), berikut beberapa penemuan percuma itu:
1. Korek Api Matahari
Kudu siang, nunggu lama, barangnya gede. wah malah repot nih.
2. Alat berkebun 10 in 1
sepuluh alat jadi satu sih emang bagus, tapi kalo bentuknya gitu, pakenya kan malah susah.
3. Topi Payung
bener sih, tapi kegedean, trus pasti gak nyaman deh.
4. Dasi Serbaguna
Mana ada nyimpen barang-barang begituan di dasi, dipake 1 minggu, pasti bungkuk, keberatan.
5. Kamera Panorama 360 derajat
hahaha, susah bener nih, mending sekarang pake video aja kali ya.
6. Alat pembunuh kecoa (sekaligus sendal)
ribet banget, aneh, sendal mah sendal aja, buat mukul kecoak trus maksa ada gagangnya.
7. Topi Tisu buat orang yang lagi flu
wah bener nih, gak bisa nyimpen tisu segede itu di kantong, solusinya di kepala, tapi trus nanti diketawain orang di dunia akherat tuh.
8. Tadah Hujan Pribadi
sayang buang-buang air hujan? pake aja ini, gak basah dan dapet air gratis. hehehe.
9. Penyedia oksigen murni
mau dapet oksigen, langsung aja ambil dari sumbernya. sedot langsung! jangan dipake malam hari, bisa mati ntar (keracunan CO2)
10. pelindung rambut saat makan mie
dari semua yang diatas, kayaknya ini yang paling berguna deh, tapi tetep aja aneh, dan sebenarnya bisa diatasi pake cara lain.
Ya, begitulah penemuan-penemuan orang jepang yang kadang aneh dan gak penting. tapi tetep kreatif. Ayo semangat orang indonesia! tetep kreatif walau kadang agak aneh.
Semangat!
(sumber)
3/22/2010 / Labels: PENEMUAN BARU
Junctionless Transistor
Transistor arsitektur yang dikembangkan oleh para peneliti Tyndall menggunakan kontrol gerbang sekitar nanowire silikon untuk membatasi aliran arus
Sebuah tim ilmuwan di Institut Nasional Tyndall di Cork, Irlandia telah menciptakan apa yang mereka klaim adalah pertama di dunia junctionless transistor. Penemuan merupakan terobosan dalam transistor dan nanoelectronics, dan memiliki potensi untuk merevolusi manufaktur microchip.
Pendekatan menggunakan kontrol gerbang sekitar nanowire silikon untuk mengontrol bagian elektron tanpa menggunakan junction.
The Tyndall tim, dipimpin oleh Profesor Jean-Pierre Colinge, mengatakan transistor relatif mudah untuk membuat dan dapat membantu untuk memperpanjang hukum Moore dan mengurangi biaya produksi.
Transistor adalah blok bangunan fundamental dalam perangkat elektronik. Pada komputasi chip silikon, jumlah transistor mencerminkan jumlah relatif kekuatan pemrosesan chip telah. Sejak 1970-an jumlah transistor dibangun di atas sebuah chip silikon telah berkembang dari hanya beberapa ratus hingga lebih dari dua milyar transistor pada sebuah chip tunggal. Perangkat elektronik sekarang ini sedang mengendarai perlunya lebih transistor pada setiap chip, sementara juga memerlukan chip semikonduktor yang lebih kecil, lebih hemat energi, dan lebih hemat biaya.
Transistor arsitektur konvensional yang digunakan untuk 40 tahun terakhir tidak dapat lagi mengikuti permintaan ini.
Transistor saat ini didasarkan pada persimpangan, yang dibentuk dengan menempatkan dua potongan silikon dengan polaritas yang berbeda dengan sisi-sisi. Mengontrol memungkinkan persimpangan arus dalam perangkat harus diaktifkan dan dimatikan. Fitting lebih transistor pada sebuah chip membutuhkan metode fabrikasi yang lebih tepat, yang akan sangat meningkatkan biaya chip.
Arsitektur transistor Tyndall menghilangkan persimpangan dan sebagai gantinya menggunakan kontrol gerbang di sekitar nanowire silikon untuk membawa arus. Aliran saat ini dikendalikan oleh gerbang kontrol listrik "memeras" si nanowire menggunakan mudah-mengarang struktur cincin. Para peneliti Tyndall mampu menciptakan nanowire silikon hanya beberapa lusin atom dengan diameter menggunakan berkas elektron-teknik menulis.
Colinge dan para peneliti mengatakan arsitektur tersebut kompatibel dengan proses manufaktur CMOS saat ini, dan berharap bahwa desain mereka akan membuktikan terutama diterapkan dalam pembuatan transistor pada skala 10-nanometer. Tim juga percaya bahwa perangkat junctionless mereka memiliki potensi untuk beroperasi pada lebih cepat dan menggunakan sedikit energi daripada transistor konvensional yang digunakan dalam mikroprosesor hari ini.
Tyndall telah berada di diskusi tentang teknologi baru dengan perusahaan semikonduktor terkemuka di seluruh dunia, dan melaporkan banyak minat dan kemungkinan pengembangan lebih lanjut dari teknologi lisensi.
Penelitian ini dipublikasikan dalam Nature Nanotechnology.
3/21/2010 / Labels: C, PENEMU POPULER
Charles Babbage (1791-1871) - Penemu Mesin Analitik
Mesin analitik atau mesin dengan perhitungan otomatis ditemukan oleh Charles Babbage.
Charles Babbage adalah ahli matematika berkebangsaan Inggris, Ia lahir pada 26 Desember 1791 dan meninggal pada 18 Oktober 1871.
Baca biografi lengkapnya disini.
The London Science Museum's Difference Engine, dibuat dari rancangan Charles Babbage.
/ Labels: N, PENEMU POPULER
Neil Arnott (1788-1874) - Penemu Kasur Air
Kasur air ditemukan oleh Neil Arnott.
Neil arnott adalah penemu berkebangsaan Skotlandia, lahir pada 15 Mei 1788 dan meninggal pada 2 Maret 1874.
Baca Biografi lengkapnya disini.
/ Labels: PENEMU POPULER, V
John Vincent Atanasofff (1903-1995) - Penemu Pemoggraman Komputer Modern
Vincent Atanasoff lahir pada 4 Oktober 1903 di Hamilton, New York, namun dibesarkan di Brewster, Florida. Sejak kecil Atanasoff telah menunjukkan ketertarikannya pada matematika. Anak seorang insinyur listrik ini pun tak mengalami banyak hambatan saat mereguk ilmu di bangku sekolah. Bahkan pendidikan menengahnya (setara SMA) diselesaikannya dalam waktu dua tahun saja.
Selepas itu Atanasoff melenggang ke University of Florida untuk menekuni bidang kelistrikan. Mungkin kekaguman pada sang ayah melandasi pilihannya ini. Di usia 22, dia lulus dengan menggondol gelar Bachelor of Science. Tak main-main, nilainya pun sempurna, A untuk semua bidang studi.
Selanjutnya Atanasoff melanjutkan studi tingkat master di Iowa State College. Di sini Atanasoff menekuni bidang matematika. Tak perlu waktu panjang, Atanasoff merampungkan studinya hanya dalam waktu satu tahun. Gelar master pun ia sabet di usianya yang ke-23 pada 1926.
Seakan tak puas, Atanasoff melanjutkan lagi studinya untuk mencapai tingkat doktor. Kali ini fisika menjadi pilihannya. Selama empat tahun Atanasoff berjuang meneliti seluk beluk helium. Akhirnya pada 1930, dengan mengusung tesis berjudul “The Dielectric Constant of Helium” studi formalnya pun rampung. Gelar Ph.D. bidang fisika teori ia peroleh di usia 27 dari University of Wisconsin.
Pengganti kalkulator
Saat menempuh studi doktornya, Atanasoff sering kali merasa buntu ketika harus menghitung menggunakan kalkulator mekanik. Meski termasuk mesin hitung tercanggih di era itu, Atanasoff merasa bahwa harus ada solusi lain untuk menggantikan kalkulator tersebut.
Pada 1936, Atanasoff berhasil membuat kalkulator analog. Alat ini dibuatnya setelah mempelajari cara kerja kalkulator mekanik Monroe dan mengkanibalnya serta menggabungkannya dengan tabung IBM. Alat hitung analog ini dapat bekerja baik. Meski demikian, hal itu tak memuaskannya.
Keterbatasan sistem mekanik dan analog membuat Atanasoff berpikir untuk menggunakan pendekatan digital. Namun, ide ini ternyata tak mudah dilaksanakan. Setelah hampir satu tahun mencoba mengimplementasikan gagasannya, Atanasoff merasa menemukan jalan buntu. Puncaknya terjadi saat musim dingin pada 1937.
Setelah penat berkutat di laboratorium, Atanasoff bermaksud mendinginkan otaknya agar tak “meledak” hanya gara-gara buntu pikiran. Ia pun segera mengambil mobilnya dan menyusuri jalan sambil menyegarkan diri. Namun tak dinyana, saat berkendara itu ternyata otaknya terus bekerja dan tak bisa berhenti memikirkan masalah yang sedang dikerjakannya. Hingga tak terasa telah lebih dari 300 km panjang jalan yang ditelusurinya.
Akhirnya Atanasoff memutuskan untuk berhenti di sebuah kedai. Di saat sedang rileks itulah Atanasoff menerima “pencerahan’ ‘. Berbagai ide segar datang silih berganti menari-nari di otaknya. Salah satunya adalah matematika binari dan logika Boolean. Solusi itu dianggapnya pas untuk komputer digital yang sedang dirancangnya.
“Oleh-oleh” berharga buah dari perjalanan ke Rock Island itu pun segera dimatangkannya. Pada September 1939, Atanasoff mendapat suntikan dana sebesar 650 dolar AS. Selain itu, ia pun mendapat bantuan tenaga dan pikiran dari Clifford Berry, salah satu mahasiswanya yang sama-sama gandrung akan solusi digital.
Komputar ABC
Atanasoff dan Berry segera mewujudkan komputer impian mereka pada November 1939. Prototipe yang mereka buat ternyata dapat bekerja. Atanasoff menamakan mesin hitung digitalnya itu dengan ABC. Kependekan dari Atanasoff-Berry Computer.
Lebih dari sekadar dapat bekerja, ABC pun ternyata lebih unggul dari mesin hitung lain yang ada saat itu. Ini dibuktikannya dengan mampu menyelesaikan 29 persamaan linear secara bersamaan. Dibutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan penyelesaiannya dari ABC dibanding mesin hitung lain.
Namun, bila dibandingkan komputer modern saat ini, ABC sangatlah “primitif”. Ia tak dilengkapi dengan CPU (central processing unit). ABC hanya menggunakan tabung hampa (vacuum tube) untuk mempercepat proses kalkulasi. Salah satu hal dari ABC yang tetap diterapkan pada komputer modern adalah pemisahan memori dari bagian komputasi. Ini seperti halnya memori DRAM sekarang.
Pada Desember 1940, dalam sebuah pertemuan ilmiah di Philadelphia, Atanasoff berkenalan dengan John Mauchly. Mauchly termasuk salah seorang pembicara yang tampil untuk mendemonstrasikan kalkulator
analog penganalisis data cuaca. Pada perkenalannya itu Atanasoff menceritakan penemuan mesin ABC-nya pada Mauchly. Atanasoff pun mengundang Mauchly untuk mengunjunginya di Iowa.
Selesai pertemuan, Atanasoff bersama Berry mampir di Washington untuk mengunjungi kantor paten. Mereka mencoba meyakinkan kantor paten bahwa konsep yang diterapkan pada ABC benar-benar yang pertama. Ternyata benar! Meski demikian, keduanya tak segera mematenkan ABC.
“Diserobot” ENIAC
Meski ABC telah terbukti menjadi solusi alternatif untuk menggantikan kalkulator, namun Atanasoff tak pernah sempat menyempurnakannya. Panggilan negara yang membutuhkan tenaganya saat Perang Dunia mengharuskannya meninggalkan Iowa. Mesin ABC yang berbobot ratusan kilogram tak mungkin digotong ke tempat kerjanya yang baru di Washington. Pengurusan paten ABC pun dipercayakannya kepada pegawai administrasi di kampus Iowa. Namun, tampaknya hal ini tak pernah dilaksanakan oleh sang pegawai.
Di sisi lain, Mauchly semakin sering mengunjungi Atanasoff. Kunjungan itu dimulai pada 1941 dan Mauchly mendapat kesempatan melihat ABC. Ia pun mendapat banyak ide dari Atanasoff. Sebagai sesama peneliti, Atanasoff tentu senang mendiskusikan berbagai hal kepada Mauchly. Ia pun tak pernah ragu mengungkap berbagai konsep brilian yang dimilikinya. Namun, selama kunjungannya itu Mauchly tak pernah menyebutkan kalau ia sedang mengerjakan suatu projek komputer untuk dirinya sendiri.
Belakangan Mauchly berhasil membuat ENIAC. Sebuah komputer raksasa untuk Angkatan Darat AS. Atas karyanya ini, Mauchly tak pernah menyebut Atanasoff sebagai sumber inspirasinya. Begitu pun kenyataan bahwa Mauchly menyerap banyak ilmu dari Atanasoff. Pada akhirnya masyarakat menjadi lebih mengenal ENIAC sebagai komputer digital pertama, bukannya ABC.
Pertempuran di pengadilan
Namun, rupanya kebenaran tak pernah bisa disembunyikan. Kepeloporan Atanasoff pada solusi digital terungkap saat terjadi sengketa hak paten ENIAC antara Honeywell Inc. dan Sperry Rand yang membeli hak paten atas ENIAC dari Mauchly pada 1951. Pertempuran keduanya di pengadilan baru tuntas pada 19 Oktober 1973 saat hakim menyatakan bahwa paten atas ENIAC adalah tidak benar dan Mauchly (bersama J. Presper Eckert) bukanlah pioner komputer digital elektronik. Selain itu, hakim juga menyatakan bahwa Mauchly bukanlah pemilik ide yang asli, tetapi mendapatkannya dari Dr John Vincent Atanasoff.
Meski keputusan itu secara tidak langsung ikut memberi “kemenangan’ ‘ pada Atanasoff, namun kebanyakan orang masih menganggap ENIAC sebagai komputer digital pertama. Mungkin ini disebabkan karena persengketaan itu kalah pamor dibandingkan kasus Watergate yang melibatkan Presiden Nixon. ABC tetap tak banyak dikenal hingga Atanasoff tutup usia pada 15 Juni 1995.***
Selanjutnya Atanasoff melanjutkan studi tingkat master di Iowa State College. Di sini Atanasoff menekuni bidang matematika. Tak perlu waktu panjang, Atanasoff merampungkan studinya hanya dalam waktu satu tahun. Gelar master pun ia sabet di usianya yang ke-23 pada 1926.
Seakan tak puas, Atanasoff melanjutkan lagi studinya untuk mencapai tingkat doktor. Kali ini fisika menjadi pilihannya. Selama empat tahun Atanasoff berjuang meneliti seluk beluk helium. Akhirnya pada 1930, dengan mengusung tesis berjudul “The Dielectric Constant of Helium” studi formalnya pun rampung. Gelar Ph.D. bidang fisika teori ia peroleh di usia 27 dari University of Wisconsin.
Pengganti kalkulator
Saat menempuh studi doktornya, Atanasoff sering kali merasa buntu ketika harus menghitung menggunakan kalkulator mekanik. Meski termasuk mesin hitung tercanggih di era itu, Atanasoff merasa bahwa harus ada solusi lain untuk menggantikan kalkulator tersebut.
Pada 1936, Atanasoff berhasil membuat kalkulator analog. Alat ini dibuatnya setelah mempelajari cara kerja kalkulator mekanik Monroe dan mengkanibalnya serta menggabungkannya dengan tabung IBM. Alat hitung analog ini dapat bekerja baik. Meski demikian, hal itu tak memuaskannya.
Keterbatasan sistem mekanik dan analog membuat Atanasoff berpikir untuk menggunakan pendekatan digital. Namun, ide ini ternyata tak mudah dilaksanakan. Setelah hampir satu tahun mencoba mengimplementasikan gagasannya, Atanasoff merasa menemukan jalan buntu. Puncaknya terjadi saat musim dingin pada 1937.
Setelah penat berkutat di laboratorium, Atanasoff bermaksud mendinginkan otaknya agar tak “meledak” hanya gara-gara buntu pikiran. Ia pun segera mengambil mobilnya dan menyusuri jalan sambil menyegarkan diri. Namun tak dinyana, saat berkendara itu ternyata otaknya terus bekerja dan tak bisa berhenti memikirkan masalah yang sedang dikerjakannya. Hingga tak terasa telah lebih dari 300 km panjang jalan yang ditelusurinya.
Akhirnya Atanasoff memutuskan untuk berhenti di sebuah kedai. Di saat sedang rileks itulah Atanasoff menerima “pencerahan’ ‘. Berbagai ide segar datang silih berganti menari-nari di otaknya. Salah satunya adalah matematika binari dan logika Boolean. Solusi itu dianggapnya pas untuk komputer digital yang sedang dirancangnya.
“Oleh-oleh” berharga buah dari perjalanan ke Rock Island itu pun segera dimatangkannya. Pada September 1939, Atanasoff mendapat suntikan dana sebesar 650 dolar AS. Selain itu, ia pun mendapat bantuan tenaga dan pikiran dari Clifford Berry, salah satu mahasiswanya yang sama-sama gandrung akan solusi digital.
Komputar ABC
Atanasoff dan Berry segera mewujudkan komputer impian mereka pada November 1939. Prototipe yang mereka buat ternyata dapat bekerja. Atanasoff menamakan mesin hitung digitalnya itu dengan ABC. Kependekan dari Atanasoff-Berry Computer.
Lebih dari sekadar dapat bekerja, ABC pun ternyata lebih unggul dari mesin hitung lain yang ada saat itu. Ini dibuktikannya dengan mampu menyelesaikan 29 persamaan linear secara bersamaan. Dibutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan penyelesaiannya dari ABC dibanding mesin hitung lain.
Namun, bila dibandingkan komputer modern saat ini, ABC sangatlah “primitif”. Ia tak dilengkapi dengan CPU (central processing unit). ABC hanya menggunakan tabung hampa (vacuum tube) untuk mempercepat proses kalkulasi. Salah satu hal dari ABC yang tetap diterapkan pada komputer modern adalah pemisahan memori dari bagian komputasi. Ini seperti halnya memori DRAM sekarang.
Pada Desember 1940, dalam sebuah pertemuan ilmiah di Philadelphia, Atanasoff berkenalan dengan John Mauchly. Mauchly termasuk salah seorang pembicara yang tampil untuk mendemonstrasikan kalkulator
analog penganalisis data cuaca. Pada perkenalannya itu Atanasoff menceritakan penemuan mesin ABC-nya pada Mauchly. Atanasoff pun mengundang Mauchly untuk mengunjunginya di Iowa.
Selesai pertemuan, Atanasoff bersama Berry mampir di Washington untuk mengunjungi kantor paten. Mereka mencoba meyakinkan kantor paten bahwa konsep yang diterapkan pada ABC benar-benar yang pertama. Ternyata benar! Meski demikian, keduanya tak segera mematenkan ABC.
“Diserobot” ENIAC
Meski ABC telah terbukti menjadi solusi alternatif untuk menggantikan kalkulator, namun Atanasoff tak pernah sempat menyempurnakannya. Panggilan negara yang membutuhkan tenaganya saat Perang Dunia mengharuskannya meninggalkan Iowa. Mesin ABC yang berbobot ratusan kilogram tak mungkin digotong ke tempat kerjanya yang baru di Washington. Pengurusan paten ABC pun dipercayakannya kepada pegawai administrasi di kampus Iowa. Namun, tampaknya hal ini tak pernah dilaksanakan oleh sang pegawai.
Di sisi lain, Mauchly semakin sering mengunjungi Atanasoff. Kunjungan itu dimulai pada 1941 dan Mauchly mendapat kesempatan melihat ABC. Ia pun mendapat banyak ide dari Atanasoff. Sebagai sesama peneliti, Atanasoff tentu senang mendiskusikan berbagai hal kepada Mauchly. Ia pun tak pernah ragu mengungkap berbagai konsep brilian yang dimilikinya. Namun, selama kunjungannya itu Mauchly tak pernah menyebutkan kalau ia sedang mengerjakan suatu projek komputer untuk dirinya sendiri.
Belakangan Mauchly berhasil membuat ENIAC. Sebuah komputer raksasa untuk Angkatan Darat AS. Atas karyanya ini, Mauchly tak pernah menyebut Atanasoff sebagai sumber inspirasinya. Begitu pun kenyataan bahwa Mauchly menyerap banyak ilmu dari Atanasoff. Pada akhirnya masyarakat menjadi lebih mengenal ENIAC sebagai komputer digital pertama, bukannya ABC.
Pertempuran di pengadilan
Namun, rupanya kebenaran tak pernah bisa disembunyikan. Kepeloporan Atanasoff pada solusi digital terungkap saat terjadi sengketa hak paten ENIAC antara Honeywell Inc. dan Sperry Rand yang membeli hak paten atas ENIAC dari Mauchly pada 1951. Pertempuran keduanya di pengadilan baru tuntas pada 19 Oktober 1973 saat hakim menyatakan bahwa paten atas ENIAC adalah tidak benar dan Mauchly (bersama J. Presper Eckert) bukanlah pioner komputer digital elektronik. Selain itu, hakim juga menyatakan bahwa Mauchly bukanlah pemilik ide yang asli, tetapi mendapatkannya dari Dr John Vincent Atanasoff.
Meski keputusan itu secara tidak langsung ikut memberi “kemenangan’ ‘ pada Atanasoff, namun kebanyakan orang masih menganggap ENIAC sebagai komputer digital pertama. Mungkin ini disebabkan karena persengketaan itu kalah pamor dibandingkan kasus Watergate yang melibatkan Presiden Nixon. ABC tetap tak banyak dikenal hingga Atanasoff tutup usia pada 15 Juni 1995.***
/ Labels: J, PENEMU POPULER
Joseph Aspdin (1788-1855) - Penemu Semen Portland
Semen Portland ditemukan dan dipatenkan oleh Joseph Aspdin.
Joseph Aspdin adalah penemu berkebangsaan Inggris, Ia lahir pada Desember 1788 dan meninggal pada 20 Maret 1855.
Baca Biografi lengkapnya disini.
Langganan:
Postingan (Atom)